5 Juni 2025
FotoGrid_20250604_175656627_6OuMsHl44x_hK3gWRVv2o
DOK

TEGAKLURUS.CO – Universitas Lampung (Unila) menegaskan komitmennya untuk bertindak transparan dan bertanggung jawab dalam menangani kasus dugaan pelanggaran kegiatan kemahasiswaan yang menyebabkan wafatnya mahasiswa, Almarhum Pratama Wijaya Kusuma.

Hal itu ditegaskan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Sunyono, M.Si, saat konferensi pers yang digelar di Gedung Rektorat Unila pada Rabu 4 Juni 2025.

“Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum. Kejadian ini menjadi pukulan berat dan refleksi serius bagi dunia pendidikan, khususnya di Unila,” ujarnya.

Setelah menerima kabar duka tersebut, pihak kampus langsung membentuk tim investigasi independen. Tim ini terdiri dari Unit Pelaksana Akademik Bimbingan Konseling (UPA BK), Tim Psikolog, UPA PKK, Tim Hukum Universitas, serta perwakilan dari BEM U dan DPM U.

“Tim ini bekerja berdasarkan prinsip cepat, transparan, dan akuntabel, dengan pendekatan restoratif serta berfokus pada perlindungan hak-hak korban dan keluarga,” jelasnya.

Katanya, investigasi difokuskan pada tiga aspek utama, yakni kelalaian individu – peran personal yang terlibat; kelalaian kolektif organisasi – kegagalan sistemik dalam organisasi atau kepanitiaan; dan kelalaian struktural institusi – lemahnya pengawasan dan prosedur kelembagaan.

Proses investigasi mencakup pengumpulan dokumen, penyusunan kronologi kejadian berdasarkan bukti, pemetaan pihak-pihak kunci, serta pelaksanaan wawancara dan asesmen psikologis dan hukum.

“Target tim investigasi dalam dua minggu ke depan adalah menyampaikan beberapa hasil seperti; laporan akhir investigasi internal, rekomendasi kelembagaan, sanksi jika ditemukan pelanggaran, serta langkah pemulihan dan pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang kembali,” tambah Prof. Sunyono.

Unila juga menegaskan komitmennya melalui tiga poin utama, yakni tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun; menjalankan transparansi penuh dan membuka diri untuk audit publik; dan menjadikan keselamatan mahasiswa sebagai prioritas utama.

Pihak kampus juga mengajak seluruh civitas akademika dan masyarakat luas untuk aktif melaporkan dugaan pelanggaran melalui jalur resmi, termasuk laman lapor.go.id.

Mengakhiri konferensi pers, Prof. Sunyono kembali menyampaikan empati mendalam kepada keluarga almarhum dan menegaskan bahwa seluruh proses investigasi akan dilaksanakan secara profesional dan Transparan.

“Kami berdiri bersama keluarga almarhum. Terima kasih,” tutup Prof. Sunyono. (***)